Senin, 18 Mei 2015

Tehnik-Tehnik supervisi pendidikan



13 Mei 2015
TEHNIK-TEHNIK SUPERVISI PENDIDIKAN
Berbagai macam teknik yang dapat digunakan oleh supervisor dalam membantu guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara individual maupun kelompok. Sahertian (1982:45) teknik-teknik dalam supervise pendidikan antara lain :
A.    Teknik yang bersifat Individual
1.      Perkunjungan Kelas
Kepala sekolah/supervisor datang ke kelas untuk melihat cara guru mengajar di kelas.
a.       Tujuan
Tujuan dari perkunjungan kelas adalah untuk memperoleh data mengenai keadaan sebenarnya selama guru mengajar. Supervisor dapat berbincang-bincanng dengan guru tentang kesulitan yang dihadapi guru-guru. Selain itu menurut Burhanuddin,dkk (2007:119) selama kunjungan kelas kepala sekolah dan pengawas antara lain dapat :
a)      Mempelajari kekuatan dan kelemahan pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk pengembangan dan pembinaan lebih lanjut
b)      Mengidentifikasi kendala yang dihadapi sewaktu melaksanakan suatu pembaharuan pengajaran.
c)      Secara langsung mengetahui keperluan guru dan siswa dalam melaksanakan suatu gagasan belajar mengajar secara efektif.
d)     Memperoleh sejumlah informasi untuk menyusun program pembinaan professional secara rinci.
e)      Menumbuhkan sikap percaya diri guru untuk berbuat dan melaksanakan pembelajaran yang lebih baik.

b.      Fungsi
Fungsi dari perkunjungan kelas adalah sebagai alat untunk mendorong guru agara meninngkatkan cara mengajar guru dan cara belajar siswa.
c.       Jenis-jenis Perkunjungan
a)      Perkunjungan tanpa diberi tahu (unannounced visitation)
b)      Perkunjungan dengan cara diberi tahu lebih dahullu (announced visitation)
c)      Perkunjungann atas undangan guru (Visit upon invitation)

2.      Observasi Kelas
Melalui perkunjungan kelas, supervisor dapat mengobservasi situasi belajar-mengajar yang sebenarnya.
a.       Tujuan Observasi
a)      Untuk memperoleh data yang subjektif.
b)      Bagi guru sendiri dapat membantu untuk mengubah cara-cara mengajar ke arah yang lebih baik.
c)      Bagi murid-murid dapat menimbulkan pengaruh positif terhadap kemajuan belajar mereka.
b.      Hal-hal yang perlu di observasi
a)      Usaha serta kegiatan guru dan murid.
b)      Lingkungan social, fisik sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas dan factor penunjang lainnya.

3.      Percakapan pribadi (Individual conference)
Dalam percakapan pribadi antara seseorang supervisor dengan seorang guru kedua-keduanya berusaha berjumpa dalam pengertian tentang mengajar yang lebih baik. Yang dipercayakan adalah usaha-usaha untuk memecahkan problema yang dihadapi oleh guru.

a.       Tujuan
a)      Memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui pemecahan kesulitan-kesulitan yang di hadapi.
b)      Memupuk dan mengembangkan hal mengajar yang lebih baik lagi.
c)      Memperbaiki kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan guru dalam melaksanakan tugasnya di sekolah.
d)     Menghilangkan dan menghindari segala prasangka yang bukan-bukan
b.      Jenis-jenis Percakapan Pribadi
a)      Percakapan pribadi setelah kunjungan kelas (formal)
b)      Percakapan pribadi melalui percakapan biasa sehari-hari (Informal)

4.      Saling Mengunjungi Kelas ( Intervisitation)
Yang dimaksud dengan Intervisitation ialah saling mengunjungi antara guru yang satu kepada yang lain yang sedang mengajar.
a.       Keuntungan Intervisitation
a)      Member kesempatan mengamati rekan lain yang sendang member pelajaran
b)      Membantu guru-guru yang ingin  memperoleh pengalaman atau ketarampilan tentang teknik dan metode mengajar.
c)      Member motivasi yang terarah terhadap aktivitas mengajar.
d)     Sifat bawahan terhadap pimpinan tidak ada sehingga diskusi dapat berlangsung secara wajar dan mudah mencari penyeleseaian sesuatu persoalan yang bersifat musyawarah.
b.      Jenis-jenis Intervisitation
a)      Supervisor mengarahkan dan menyerahkan kepada guru untuk melihat rekan-rekan guru yang lain mengajar. Guru yang ditunnjuk adalah guru yang memiliki ketrampilan dan keahlian dalam mengajar.
b)      Kepala sekolah mengajukan agar gur-guru salling mengunjungi reka-rekan di kelas atau sekolah lain.
5.      Menilai diri sendiri (Self Evaluation Check List)
Self Evaluation Check List merupakan kemampuan untuk menilai diri sendiri dalam hal mengajar. Tipe dari teknik ini dapat dipergunakan antara lain berupa :
a.       Suatu daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada murid-murid untuk menilai pekerjaan.. biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan secara tertutup maupun terbuka.
b.      Menganalisa tes0tes terhadap unit-unit kerja
c.       Mencatat aktivitas murid-murid dalam suatu catatan baik meraka bekerja secara kelompok atau individu.

B.     Teknik-Teknik yang bersifat Kelompok
Tehnik kelompok adalah teknik yang digunakan bersama-sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam suatu kelompok. Beberapa orang yang diduga memiliki masalah dikelompokkan secara bersama kemudia diberi pelayanan supervise sesuai dengan permasalahan yang mereka hadapi. Banyak bentuk-bentuk dalam teknik yang bersifat kelompok ini, namun diantaranya yang lebih umum adalah sebagai berikut :
1.      Pertemuan Orientasi Sekolah bagi Guru Baru  (Orentation Meeting for New Teacher)
Yakni pertemuan yang bertujuan khusus mengantar guru-guru untuk memasuki suasana kerja yang baru. Beberapa yang disajikan :
a.       System kerja sekolah yang dimaksud
b.      Proses dan mekanisme administrasi organisasi sekolah.
2.      Rapat Guru
Rapat ini diadakan untuk membahas masalah-masalah yang terjadi pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Yang bertujuan untuk :
a.       Menyatukan pandangan-pandangan dan pendapatr guru tentang konsep umum maupun metode untuk mencapai tujuan pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama.
b.      Mendorong guru untuk melaksanakan tugasnya dan mendorong kemajuan mereka.
3.      Lokokarya (Workshop)
Adalah suatu usaha untuk mengembangkan kesanggupan berpikir dan bekerja bersama-sama menangani masalah teoritis maupun praktis untuk meningkatkan kualiat serta profesionalisme seseorang pendidik. Ciri-ciri Workshop meliputi :
a.       Masalah yang dibahs bersifat “ lefe centered” dan muncul dari peserta.
b.      Cara pemecahan masalah dengan musyawarah dan penyelidikan.
c.       Menggunakan resource materials yang m,emberi bantuan yang besar dalam mencapai hasil yang maksimal.
4.      Diskusi Panel
Adalah suatu bentuk diskusi yang dipentaskan dihadapan sejumlah partisipan atau pendengar untuk memecahkan suatu problema dan para panelis terdiri orang-orang yang dianggap ahli dalam lapangan yang diskusikan.
Tujuannya :
a.       Untuk menjajaki suatu masalah secara terbuka agar memperoleh lebih banyak pengetahuan mengenai masalah yang dihadapi dari berbagai sudut pandang.
b.      Untuk menstrimuler agar mengarahkan perhatian terhadap masalah yang dibahas melalui dinamika kelompok sebagai hasil interaksi dari para panelis.
5.      Symposium
Adalah suatu pertemuan untuk meninjau aspek-aspek suatu pokok masalah untuk mengumpulkan beberapa sudut pandang mengenai suatu masalah. Tujuannya adalah untuk mengumpullkan dan memebandingkan beberapa sudut pandang yang berbeda-beda tentang suatu problema.
6.      Penataran-penataran
Teknik supervisi kelompok yangdilakukakn melalui penataran-penataran sudah banyak yang dilakukan. Minsalnya penataran untuk guru-guru bidang studi tertentu, penataran tentang metodologi pengajaran, dan penataran tentang administrasi pendidikan. Mengingat bahwa penataran-penataran tersebut pada umumnya diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka tugas kepala sekkolah terutama adalah mengelola dan membimbing pelaksaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil penataran, agar dapat dipraktekkan oleh guru-guru.

Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas bpk Dirgantara Wicaksono, M.Pd....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar