13 Mei 2015
TEHNIK-TEHNIK
SUPERVISI PENDIDIKAN
Berbagai
macam teknik yang dapat digunakan oleh supervisor dalam membantu guru
meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara individual maupun kelompok.
Sahertian (1982:45) teknik-teknik dalam supervise pendidikan antara lain :
A. Teknik
yang bersifat Individual
1. Perkunjungan
Kelas
Kepala
sekolah/supervisor datang ke kelas untuk melihat cara guru mengajar di kelas.
a. Tujuan
Tujuan
dari perkunjungan kelas adalah untuk memperoleh data mengenai keadaan
sebenarnya selama guru mengajar. Supervisor dapat berbincang-bincanng dengan
guru tentang kesulitan yang dihadapi guru-guru. Selain itu menurut
Burhanuddin,dkk (2007:119) selama kunjungan kelas kepala sekolah dan pengawas
antara lain dapat :
a) Mempelajari
kekuatan dan kelemahan pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk pengembangan dan
pembinaan lebih lanjut
b) Mengidentifikasi
kendala yang dihadapi sewaktu melaksanakan suatu pembaharuan pengajaran.
c) Secara
langsung mengetahui keperluan guru dan siswa dalam melaksanakan suatu gagasan
belajar mengajar secara efektif.
d) Memperoleh
sejumlah informasi untuk menyusun program pembinaan professional secara rinci.
e) Menumbuhkan
sikap percaya diri guru untuk berbuat dan melaksanakan pembelajaran yang lebih
baik.
b. Fungsi
Fungsi
dari perkunjungan kelas adalah sebagai alat untunk mendorong guru agara
meninngkatkan cara mengajar guru dan cara belajar siswa.
c. Jenis-jenis
Perkunjungan
a) Perkunjungan
tanpa diberi tahu (unannounced visitation)
b) Perkunjungan
dengan cara diberi tahu lebih dahullu (announced visitation)
c) Perkunjungann
atas undangan guru (Visit upon invitation)
2. Observasi
Kelas
Melalui
perkunjungan kelas, supervisor dapat mengobservasi situasi belajar-mengajar
yang sebenarnya.
a. Tujuan
Observasi
a) Untuk
memperoleh data yang subjektif.
b) Bagi
guru sendiri dapat membantu untuk mengubah cara-cara mengajar ke arah yang
lebih baik.
c) Bagi
murid-murid dapat menimbulkan pengaruh positif terhadap kemajuan belajar
mereka.
b. Hal-hal
yang perlu di observasi
a) Usaha
serta kegiatan guru dan murid.
b) Lingkungan
social, fisik sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas dan factor penunjang
lainnya.
3. Percakapan
pribadi (Individual conference)
Dalam percakapan
pribadi antara seseorang supervisor dengan seorang guru kedua-keduanya berusaha
berjumpa dalam pengertian tentang mengajar yang lebih baik. Yang dipercayakan
adalah usaha-usaha untuk memecahkan problema yang dihadapi oleh guru.
a. Tujuan
a) Memberikan
kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui pemecahan kesulitan-kesulitan yang
di hadapi.
b) Memupuk
dan mengembangkan hal mengajar yang lebih baik lagi.
c) Memperbaiki
kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan guru dalam melaksanakan tugasnya
di sekolah.
d) Menghilangkan
dan menghindari segala prasangka yang bukan-bukan
b. Jenis-jenis
Percakapan Pribadi
a) Percakapan
pribadi setelah kunjungan kelas (formal)
b) Percakapan
pribadi melalui percakapan biasa sehari-hari (Informal)
4. Saling
Mengunjungi Kelas ( Intervisitation)
Yang
dimaksud dengan Intervisitation ialah saling mengunjungi antara guru yang satu
kepada yang lain yang sedang mengajar.
a. Keuntungan
Intervisitation
a) Member
kesempatan mengamati rekan lain yang sendang member pelajaran
b) Membantu
guru-guru yang ingin memperoleh
pengalaman atau ketarampilan tentang teknik dan metode mengajar.
c) Member
motivasi yang terarah terhadap aktivitas mengajar.
d) Sifat
bawahan terhadap pimpinan tidak ada sehingga diskusi dapat berlangsung secara
wajar dan mudah mencari penyeleseaian sesuatu persoalan yang bersifat
musyawarah.
b. Jenis-jenis
Intervisitation
a) Supervisor
mengarahkan dan menyerahkan kepada guru untuk melihat rekan-rekan guru yang
lain mengajar. Guru yang ditunnjuk adalah guru yang memiliki ketrampilan dan
keahlian dalam mengajar.
b) Kepala
sekolah mengajukan agar gur-guru salling mengunjungi reka-rekan di kelas atau
sekolah lain.
5. Menilai
diri sendiri (Self Evaluation Check List)
Self
Evaluation Check List merupakan kemampuan untuk menilai diri sendiri dalam hal
mengajar. Tipe dari teknik ini dapat dipergunakan antara lain berupa :
a. Suatu
daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada murid-murid untuk
menilai pekerjaan.. biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan secara tertutup
maupun terbuka.
b. Menganalisa
tes0tes terhadap unit-unit kerja
c. Mencatat
aktivitas murid-murid dalam suatu catatan baik meraka bekerja secara kelompok
atau individu.
B. Teknik-Teknik
yang bersifat Kelompok
Tehnik
kelompok adalah teknik yang digunakan bersama-sama oleh supervisor dengan
sejumlah guru dalam suatu kelompok. Beberapa orang yang diduga memiliki masalah
dikelompokkan secara bersama kemudia diberi pelayanan supervise sesuai dengan
permasalahan yang mereka hadapi. Banyak bentuk-bentuk dalam teknik yang
bersifat kelompok ini, namun diantaranya yang lebih umum adalah sebagai berikut
:
1. Pertemuan
Orientasi Sekolah bagi Guru Baru (Orentation Meeting for New Teacher)
Yakni
pertemuan yang bertujuan khusus mengantar guru-guru untuk memasuki suasana
kerja yang baru. Beberapa yang disajikan :
a. System
kerja sekolah yang dimaksud
b. Proses
dan mekanisme administrasi organisasi sekolah.
2. Rapat
Guru
Rapat
ini diadakan untuk membahas masalah-masalah yang terjadi pada saat proses
belajar mengajar berlangsung. Yang bertujuan untuk :
a. Menyatukan
pandangan-pandangan dan pendapatr guru tentang konsep umum maupun metode untuk
mencapai tujuan pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama.
b. Mendorong
guru untuk melaksanakan tugasnya dan mendorong kemajuan mereka.
3. Lokokarya
(Workshop)
Adalah
suatu usaha untuk mengembangkan kesanggupan berpikir dan bekerja bersama-sama
menangani masalah teoritis maupun praktis untuk meningkatkan kualiat serta
profesionalisme seseorang pendidik. Ciri-ciri Workshop meliputi :
a. Masalah
yang dibahs bersifat “ lefe centered” dan muncul dari peserta.
b. Cara
pemecahan masalah dengan musyawarah dan penyelidikan.
c. Menggunakan
resource materials yang m,emberi bantuan yang besar dalam mencapai hasil yang
maksimal.
4. Diskusi
Panel
Adalah
suatu bentuk diskusi yang dipentaskan dihadapan sejumlah partisipan atau
pendengar untuk memecahkan suatu problema dan para panelis terdiri orang-orang
yang dianggap ahli dalam lapangan yang diskusikan.
Tujuannya
:
a. Untuk
menjajaki suatu masalah secara terbuka agar memperoleh lebih banyak pengetahuan
mengenai masalah yang dihadapi dari berbagai sudut pandang.
b. Untuk
menstrimuler agar mengarahkan perhatian terhadap masalah yang dibahas melalui
dinamika kelompok sebagai hasil interaksi dari para panelis.
5. Symposium
Adalah
suatu pertemuan untuk meninjau aspek-aspek suatu pokok masalah untuk
mengumpulkan beberapa sudut pandang mengenai suatu masalah. Tujuannya adalah
untuk mengumpullkan dan memebandingkan beberapa sudut pandang yang berbeda-beda
tentang suatu problema.
6. Penataran-penataran
Teknik supervisi
kelompok yangdilakukakn melalui penataran-penataran sudah banyak yang
dilakukan. Minsalnya penataran untuk guru-guru bidang studi tertentu, penataran
tentang metodologi pengajaran, dan penataran tentang administrasi pendidikan.
Mengingat bahwa penataran-penataran tersebut pada umumnya diselenggarakan oleh
pusat atau wilayah, maka tugas kepala sekkolah terutama adalah mengelola dan membimbing
pelaksaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil penataran, agar dapat
dipraktekkan oleh guru-guru.
Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas bpk Dirgantara
Wicaksono, M.Pd....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar