18 Juni 2015
TEORI
BELAJAR BEHAVIORISME
Oleh
FIRDA
ARWANDA
A.
Sejarah
Perkembangan Psikologi Behaviorisme
Behaviorisme merupakan transisi dari psikologi
sebelumnya (psikologi struktualisme dan fungsionalisme). Psikologi behaviorisme
memaknai belajar sebagai studi tentang perilaku, psikologi behavorisme cenderung memandang
perilaku manusia dapat diamati dan dikuatifikasi memiliki makan sendiri, serta
tidak hanya berfungsi sebagai perwujudan peristiwa mental yang mendasarinya.
B.
Belajar Menurut
Tokoh Behaviorisme
Behavirisme adalah aliran psikologi yang menekankan
pada tingkah laku dan perilaku manusia sebagai reaktif yang memberikan respon
terhadap lingkungan sekitar.
Prinsip-prinsip
pembelajaran behaviorisme :
a. Stimulus
dan respon
b. Reinforcement
and funishment
Adalah tindakan
penguatan untuk meningkatkan frekuensi perilaku.
c. Primary
and secondary reinforcement
Pengutaan primer adalah
bentuk penguatan yang diberikan dalam wujud pemuasan kebutuhan dasar manusia.
d. Prinsip
premarck
Digunakan untuk
meningkatkan kegiatan yang kurang diingankan, dengan menghubungkannya pada
kegiatan yang lebih menyenangkan
e. Operant
conditioning
Yaitu lingkungan yang dapat
memberikan efek kepada orang yang berada diskitarnya.
Kelebihan teori belajar behaviorisme :
a. Sangat
akurat dan cocok jika digunakan dalam bidang yang membutuhkan praktek dan
pembiasaan
b. Sangat
relevan jika digunakan pada pendidikan usia dini dan sekolah dasar tingat
pertama
Kekurangan pada
teori ini dituntut untuk dipelajari dan dikembangkan hal-hal yang dianggap
berguna bagi perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia. Adapun hal-hal
yang perlu dikembangkan adalah : Penguatan, Pengkondisian, serta Pembelajaran
tentang struktur manusia baik fisik maupun pisikis.
C. Struktur
Manusia menurut Teori Belajar Behaviorisme
Diketahui teori belajar menurut behaviorisme lebih
cenderung menilai out put belajar hanya pada aspek jasmani oleh karena iu teori
belajar behaviorisme masih memiiki kekurangan.
Aspek pisikis dalam teori belajar behaviorisme
cenderung diabaikan oleh karena tidak dapat diamati dan diukur oleh paca
indera.
D. Implikasi
Teori Behaviorisme dalam pembelajaran
Berdasar pada teori belajar behaviorisme da
empirisme maka implikasi proses pembelajarannya adalah (teacher oriented) yakni
hanya dikuasai oleh guru, sedangkan siswa hanya sebagai obyek pembelajaran dan
meredam potensi kecerdasan alami siswa yang telah dibawa sejak di alam ruh ,
rahim dan dunia.
Tidak semua mata pelajarn dapat menggunakan teori
behaviorisme, hal ini dapat dilihat dari perkembangan ilmu pengetahuan teknologi
dimana siswa dituntut aktif dalam mencari sumber belajar lain selain bahan ajar
dari guru.
Tulisan ini dibuat untuk menuhi tugas Bapak
Dirgantara Wicaksono, M.Pd…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar