Senin, 15 Juni 2015

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME


18 Juni 2015
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
Oleh
FIRDA ARWANDA
A.    Sejarah Perkembangan Psikologi Behaviorisme
Behaviorisme merupakan transisi dari psikologi sebelumnya (psikologi struktualisme dan fungsionalisme). Psikologi behaviorisme memaknai belajar sebagai studi tentang perilaku,  psikologi behavorisme cenderung memandang perilaku manusia dapat diamati dan dikuatifikasi memiliki makan sendiri, serta tidak hanya berfungsi sebagai perwujudan peristiwa mental yang mendasarinya.
B.     Belajar Menurut Tokoh Behaviorisme
Behavirisme adalah aliran psikologi yang menekankan pada tingkah laku dan perilaku manusia sebagai reaktif yang memberikan respon terhadap lingkungan sekitar.
Prinsip-prinsip pembelajaran behaviorisme  :                    
a.       Stimulus dan respon
b.      Reinforcement and funishment
Adalah tindakan penguatan untuk meningkatkan frekuensi perilaku.
c.       Primary and secondary reinforcement
Pengutaan primer adalah bentuk penguatan yang diberikan dalam wujud pemuasan kebutuhan dasar manusia.
d.      Prinsip premarck
Digunakan untuk meningkatkan kegiatan yang kurang diingankan, dengan menghubungkannya pada kegiatan yang lebih menyenangkan
e.       Operant conditioning
Yaitu lingkungan yang dapat memberikan efek kepada orang yang berada diskitarnya.
                        Kelebihan teori belajar behaviorisme :
a.       Sangat akurat dan cocok jika digunakan dalam bidang yang membutuhkan praktek dan pembiasaan
b.      Sangat relevan jika digunakan pada pendidikan usia dini dan sekolah dasar tingat pertama
Kekurangan pada teori ini dituntut untuk dipelajari dan dikembangkan hal-hal yang dianggap berguna bagi perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia. Adapun hal-hal yang perlu dikembangkan adalah : Penguatan, Pengkondisian, serta Pembelajaran tentang struktur manusia baik fisik maupun pisikis.
C.     Struktur Manusia menurut Teori Belajar Behaviorisme
Diketahui teori belajar menurut behaviorisme lebih cenderung menilai out put belajar hanya pada aspek jasmani oleh karena iu teori belajar behaviorisme masih memiiki kekurangan.
Aspek pisikis dalam teori belajar behaviorisme cenderung diabaikan oleh karena tidak dapat diamati dan diukur oleh paca indera.
D.    Implikasi Teori Behaviorisme dalam pembelajaran
Berdasar pada teori belajar behaviorisme da empirisme maka implikasi proses pembelajarannya adalah (teacher oriented) yakni hanya dikuasai oleh guru, sedangkan siswa hanya sebagai obyek pembelajaran dan meredam potensi kecerdasan alami siswa yang telah dibawa sejak di alam ruh , rahim dan dunia.
Tidak semua mata pelajarn dapat menggunakan teori behaviorisme, hal ini dapat dilihat dari perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dimana siswa dituntut aktif dalam mencari sumber belajar lain selain bahan ajar dari guru.
Tulisan ini dibuat untuk menuhi tugas Bapak Dirgantara Wicaksono, M.Pd…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar