ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
OLEH
FIRDA ARWANDA
Ada
beberapa aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan peserta didik :
1. Aspek
perkembangan psikomotorik
Perkembangan motorik sangat berkaitan
erat dengan perkembangan fisik anak. Motorik merupakan perkembangan
pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan
saraf, otot, otak, dan spinal cord.
Perkembangan motorik yang sempurna sangat menopang dalam melaksanakan tugas
perkembangan anak pada umumnya, terlebih lagi bagi kalangan tertentu yang
menggunakan kecerdasan motorik sebagai tumpuannya,seperti olahragawan dan
profesional.
Psikomotorik
dan motorik memiliki definisi yang berbeda. Secara umum, motorik adalah gerak
sedangkan psikomotorik adalah kemampuan gerak. Dalam psikologi, kata motor
diartikan sebagai istilah yang menunjukkan pada hal, keadaan, yang melibatkan
otot-otot juga gerakan-gerakannya, demikian pula kelenjar-kelenjar juga
sekresinya. Motor dapat pula dipahami sebagai segala keadaan yang meningkatkan
atau menghasilkan stimulasi atau rangsangan terhadap kegiatan organ-organ
fisik.
2. Aspek
perkembangan moral
Pendidikan moral dapat diartikan sebagai ajaran kesusilaan. Dalam
pendidikan sekolah dasar selain menjadikan peserta didik menjadi anak yang
cerdas, juga harus dapat menghasilkan manusia yang baik, berbudi perkerti, dan
juga berakhlak .
Moral adalah tata cara, kebiasaan, dan adat. Moral berarti prilaku yang
sesuai dengan kode moral kelompok social yang dikembangkan oleh konsep moral .
konsep moral ialah peratuaran prilaku yang telah menjadi kebiasaan anggota
suatu budaya.
Sikap dan prilaku moral dapat dipelajari
dengan:
a. Belajar
melalui cob atau ralat
b. Pendidikan
langsung yag dilakukan dengan cara anak belajar member reaksi tertentu dengan
tepat dalam situasi tertentu, serta dilakukan dengan cara memenuhi peraturan
yang berlaku dalam keluarga,sekolah maupun dalam masyarakat sekitar.
c. Identifikasi
dengan orang yang dikaguminya
3. Aspek
perkembangan emosional
Emosi adalah setiap keadaan pada diri seseorang dan berhubungan dengan
kondisi afektifnya dengan tingkatan yang lemah maupun yang kuat. Keadaan
afektif yang dimaksud adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat
menghadapi suatu situasi tertentu, seperti rasa senang, bahagia, benci, kangen,
terkejut, tidak puas, tidak senang dan sebagainya.
Pada aspek ini anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orang tua
dan orang-orang disekitarnya. Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls
emosi yang ditrimanya. Minsalnya , jika anak mendapatkan curahan kasih saying,
mereka akan belajar untuk menyayangi.
Pengaruh emosi terhadap prilaku dan
perubahan fisik individu:
a. Memperkuat
semangat bila merasa senang atas suatu keberhasilan.
b. Melemahkan
semangat apabila timbul rasa kekecewaan karena suatu kegagalan .
c. Menghambat
atau menggangu konsentrasi belajar apabila individu dalam keadaan gugup.
d. Terganggu
penyesuaian social apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati.
4. Aspek
perkembangan Bahasa
Pertumbuhan
bahasa pada seorang anak memiliki beberapa tahap , mulai dari tahap
pralinguistik , kemudian berlanjut pada tahap linguistic. perkembangan bahasa
adalah kemampuan individu dalam menguasai kosa kata, ucapan, gramatikal, dan
etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur
kronologisnya
1. Proses
pemerolehan bahasa
Dimana anak mulai mengenal komunikasi
dengan lingkunganya secara verbal . pemerolehan bahasa pertama terjadi bila
anak pada awal kehidupannya tanpa bahasa hingga kini telah memperoleh bahasa.
2. Proses
pertumbuhan bahasa peserta didik
a. Fase
satu kata (holofrase)
b. Fase
lebih dari satu kata
c. Fase
perbedaan (differensiasi)
3. Proses
perkembangan bahasa peserta didik
a. Reflexsive vocalization
b. Babbling
c. Laling
d. Echolalia
e. True
speech
Tulisan
ini dibuat untuk memenuhi tugas bapak Dirgantara Wicaksono, M.Pd….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar