6
Juni 2015
INOVASI
KURIKULUM 2013
Oleh
Firda
Arwanda
A. Keunggulan
Kurikulum 2013
1. Kurikulum
2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (konstektual), karena
berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk
mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing.
2. Kurikulum
2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan
kemampuan-kemampuan lain.
3. Ada
bidang-bidang studi atau mapel tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat
menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan ketrampilan.
B. Asumsi
Kurikulum 2013
1. Banyak
sekolah yang memiliki sedikit guru professional dan tidak mampu melaksanakan
proses pembelajaran secara optimal
2. Banyak
sekolah yang hanya mengoleksi sejumlah mata pelajaran dan pengamatan sehingga
mengajar diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi yang terdapat dlam setiap
mapel.
3. Peserta
didik bukanlah tabungan kosong atau kertas putih bersih yang dapat diisi atau
ditulis sekehendak guru.
4. Peserta
didik memiliki potensi yang berbeda dan bervariasi, dalam hal tertentu memiliki
potensi tinggi, tetapi dalam hal lain
mungkin biasa-biasa saja, bahkan rendah.
5. Pendidikan
berfungsi mengkondisikan lingkungan untuk membantu peserta didik menggembangkan
berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal.
6. Kurikulum
sebagai rencana pembelajaran harus berisi kompetens-kompetensi potensial yang
tersusun secara sistematis, sebagai jabaran dari seluruh aspek kepribadian
peserta didik, yang mencerminkan ketrampilan yang dapat diterapkan dalam
kehidupan.
7. Kurikulum
sebagai proses pembelajaran harus menyediakan berbagai kemungkinan kepada
seluruh peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensinya secara optimal.
C. Perbandingan
kurikulum 2013 dengan KTSP 2006
Elemen
|
Ukuran
Tata kelola
|
KTSP
2006
|
Kurikulum
2013
|
||||||||||||
Guru
|
|
|
|
||||||||||||
Buku
|
|
|
|
||||||||||||
Siswa
|
Hasil
pembelajaran
|
Tergantung sepenuhnya
pada guru
|
Tidak sepenuhnya
tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah
|
||||||||||||
Pemantaun
|
|
|
|
D. Perbedaan
esensial kurikulum 2013 dengan KTSP
Esensial
kurikulum SD
Ktsp
2006
|
Kurikulum
2013
|
Status
|
Mapel
tertentu mendukung kompetensi terntu
|
Tiap
mapel mendukung semua kompetensi (sikap,ketrampilan,pengetahuan)
|
Benarnya
|
Mapel dirancang
berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
|
Mapel dirancang
terkait satu dengan yang lainnya dan memiliki kompetensi dasar yang diikat
oleh kompetensi inti tiap kelas
|
Benarnya
|
Bahasa Indonesia
sejajar dengan mapel lain
|
Bahasa
indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan ketrampilan berbahas)
|
Idealnya
|
Tiap mapel diajarkan
dengan pendekatan berbeda
|
Semua mapel diajarkan
dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui
mengamati,menanya,mencoba,menalar,….
|
Idealnya
|
Tiap jenis konten
pembelajaran diajarkan terpisah (separated curriculum)
|
Bermacam jenis konten
pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain (cross curriculum
atau integrated curriculum)
|
Baiknya
|
|
Konten ilmu
pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran
lainnya
|
|
Tematik
untuk kelas III (belum integratif)
|
Tematik
integrative untuk kelas I-VI
|
Baiknya
|
Berikut
adalah perbedaan lebih lanjut kurikulum 2013 untuk sekolah dasar :
a. Tematik-Integratif
b. Delapan
Mata pelajaran
c. Pramuka
sebagai ekstra kulikuler wajib
d. Bahasa
inggris hanya ekskul
e. Belajar
di sekolah lebih lama
E. Kompetensi
Inti
Kompetensi inti merupakan operasionalisasi SKL dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, yang menggamabarkan kompetensi
utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, ketrampilan, dan pengetahuan
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran. Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skills dan soft skils.
F. Silabus
dan Rencana Pembelajaran
Dalam K 13, silabus sudah disiapkan oleh pemerintah,
baik untuk kurikulum nasional maupun untuk kurikulum wilayah, sehingga guru
tinggal mengembangkan rencana pembelajaran, yang tidak terlalu jelimet.
Tugas ini dibuat untuk
memenuhi matakuliah bapak Dirgantara Wicaksono, M.Pd….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar